Simplicity

May 17th, 2010

Cincin kawin haruskah dipakai ?

Posted by Didit Adipratama in Perkawinan

CinCinKawinPernikahan dapat menjadi hal penting di dalam kehidupan seseorang, bahkan menjadi sebuah goal bagi seseorang untuk menjadikannya sebuah tolak ukur bagi keberhasilan proses kehidupannya pada tahap tertentu. Sebagian besar kaum mayoritas, beranggapan bahwa Cincin kawin merupakan suatu lambang cinta suci antara sepasang kekasih yang bersatu dalam komitmen untuk menjalankan hidupnya dalam ikatan pernikahan. Dengan memakai cincin kawin, juga menjadi suatu tanda bahwa seseorang telah diikat dalam suatu komitmen atau perkawinan. Jadi secara ideal, cincin kawin sebaiknya selalu dipakai seseorang baik pria maupun wanita sebagai tanda kalau mereka sudah menikah atau bisa juga secara klise sebagai suatu simbol agar selalu teringat akan pasangannya. Kemanapun dan kapanpun pasangan itu pergi, cincin kawin idealnya selalu ikut bersama, terpasang dengan baik di jari manis sebagai simbol kekuatan cinta.

Pada prakteknya, banyak didapati pasangan yang memilih tidak mengenakan cincin. Hal ini memang sering menimbulkan pertanyaan bagi yang melihatnya. Apakah seorang suami akan mengaku masih bujangan ketika berada di luar rumah pada saat tidak memakai cincinnya? Namun, para wanita saat ini juga banyak yang memilih tidak mengenakan cincin. Apakah absennya cincin dari jari wanita juga disebabkan ia ingin mengaku masih single di luaran? Rasanya tidak. Ada beberapa alasan yang mereka lontarkan:

  1. Menganggap memakai cincin kawin tidak begitu penting, atau tidak mutlak harus dilakukan. Selama pasangan sama-sama bertanggungjawab dengan status pernikahannya dan bersikap layaknya suami-istri atau partner yang mampu bekerja sama membangun perkawinan, keberadaan cincin kawin menjadi tidak penting.
  2. Jari tangan mulai membengkak, sehingga cincin tak muat lagi. Pada pria, jarinya membengkak karena mengikuti ukuran tubuhnya yang mulai membesar sejak merasakan nikmatnya menikah. Sedangkan wanita biasanya mengalami pembengkakan jari tangan karena pengalaman hamil dan melahirkan.
  3. Sifat yang ceroboh dapat menyebabkan sering kehilangan barang-barang pribadi. Seseorang sering lupa di mana meletakkan perhiasannya, atau ukuran cincin yang terlalu besar sehingga tak terasa jatuh entah di mana.
  4. Enggan memakai cincin kawin karena merasa sayang jika digunakan pada waktu kerja. Biasanya pada pria yang kerjanya masih sering berhubungan dengan aktifitas berat seperti mengangkat beban. Tipe pria model ini cenderung menggunakan cincin hanya pada waktu tertentu saja, karena mereka tak ingin cincin nikah mereka rusak dan mengurangi kesakralan cincin pengikat ini.
  5. Termasuk dalam golongan orang yang tidak suka perhiasan. Pada seseorang yang tidak suka aksesoris, cincin dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada saat dia memakainya.

Sementara itu, kalangan yang “pro” dengan urusan memakai cincin mengemukakan alasan yang juga tak kalah kuat. Cincin adalah simbol cinta antara suami dan istri, dan simbol ikatan pernikahan di antara keduanya. Adanya cincin, yang selalu melingkar di jari manis, akan selalu mengingatkan pasangan bahwa mereka telah menikah. Cincin akan selalu mengingatkan mereka untuk saling menghargai, menjadi semacam “pegangan” ketika pasangan menghadapi masalah. Ketika kita mulai tergoda untuk flirting dengan rekan di kantor, kehadiran cincin itu akan segera mengingatkan kita untuk tidak bertindak lebih lanjut. Cincin akan menjadi rem bagi pria maupun wanita untuk tidak berlaku ceroboh dan mempertaruhkan perkawinannya karena ada godaan dari luar.

Menurut saya, memakai cincin kawin bukan jaminan kesetiaan dari seseorang. Pakai cincin atau tidak, tidak menjamin bahwa seseorang, baik pria maupun wanita, tidak akan berselingkuh. Cincin hanyalah sebagai suatu simbol atau adat kebiasaan dari suatu komunitas yang dijadikan standarisasi sucinya perkawinan oleh banyak orang bahkan menjadi mayoritas orang yang mempercayainya. Yang paling penting adalah pendirian didalam lubuk hati kita yang paling dalam. Jika pendirian seseorang tetap teguh pada komitmen, maka godaan-godaan negatif dapat dihindari. Bagaimana dengan anda??

Leave a reply

:mrgreen: :neutral: :twisted: :shock: :smile: :???: :cool: :evil: :grin: :oops: :razz: :roll: :wink: :cry: :eek: :lol: :mad: :sad:

  • Monthly

  • Binusian Link

  • Meta

    • Subscribe to RSS feed
    • The latest comments to all posts in RSS
    • Subscribe to Atom feed
    • Powered by WordPress; state-of-the-art semantic personal publishing platform.
    • Firefox - Rediscover the web