SOA Solution Layering
SOA memiliki standarisasi bagan dalam merancang suatu enterprise system dengan menggunakan Global Enterprise Architecture, yaitu sebuah set standarisasi, aturan pokok/principles dan kebijaksanaan/policies yang digunakan sebagai petunjuk dan alat ukur kefektifitan penggunaan Teknologi Informasi/TI didalam konstruksi dan penyebaran aplikasi yang menerapkan business design.
Bagan umum yang digunakan Enterprise Architecture/EA terlihat pada gambar 3 diatas. Bagan ini juga dikenal sebagai SOA Solution Layering, yang menjelaskan bagaimana SOA sebagai services bertindak sebagai provider yang menghasilkan suatu inovasi yang memberikan solusi kepada end-user atau konsumen. Komponen dari SOA Layering terbagi 4, yaitu: operational system, services, business process dan channels. Operational System merupakan Core aplikasi atau Enterprise System yang sudah terbentuk dan digunakan oleh suatu organisasi untuk menjalankan proses bisnisnya. Core aplikasinya dapat terdiri dari berbagai macam platform dengan fungsinya masing-masing. Sesuai dengan analisa proses bisnis yang akan dibuat, maka pada layer services, dibuat service-service independen yang mempunyai fungsinya masing-masing, untuk menarik input dari output core aplikasi. Contohnya, membuat service yang dapat membaca hasil text dari modul SAP untuk dapat diolah kembali. Dari kumpulan service maka akan terbentuk composite service yang akan membentuk suatu bisnis proses. Dan selanjutnya akan diterjemahkan kedalam interface yang dikehendaki. Semua Layer terhubung oleh Enterprise Service Bus (ESB). ESB merupakan komponen kunci yang menyediakan sarana komunikasi atau penerjemah yang membuat service-service dapat berintegrasi. Lalu diluar system, terdapat Governance yang akan mengatur mengenai business policies dan service contract dalam menjalan proses bisnisnya.